Indonesia vs Negara Lain: Pilih Punya Banyak Anak atau Sedikit?

Sahabat, suatu hal yang normal bila mana bertemu dengan kawan lama di momen reunian, pasti selalu ada saja hal-hal sensitif dijadikan obrolan yang perlu dibahas tuntas solusinya. Misalnya saja nih "sudah bawa gandengan belum? Tujuan pertanyaan ini jelas menyindir mereka yang belum menikah, apalagi para jomblower sejati yang sampai sdh melewati usia matang menikah, mereka masih aja tetap memilih "being single" (baca: hidup sendiri). Bukan menuduh apalagi mencibir lho ya sahabat, karena memang faktanya ada yang statusnya jomblo terpaksa disebabkan oleh belum hadirnya jodoh sampai saat ini, namun eh ternyata ada juga yang menjomblo sebagai tujuan hidup. Yah, itu mah suka-suka sahabat saja. Yang memilih menjomblo silahkan, yang memilih menikah saya dukung dah... Hoho, berat sebelah nih.

Tapi anyway, saya tidak akan bahas tentang persoalan jomblo lebih mendalam ya sahabat. Di postingan kali ini, saya hanya akan fokus dengan pertanyaan urgent lain yang merupakan susulan dari pertanyaan pertama tadi, yang tentu saja hanya bisa dijawab oleh mereka yang sudah menikah. "Sudah berapa ekor nih anaknya"? Nah ini dia pertanyaannya. Kita rata-rata memang selalu kepo banget, pengen tahu kawan kita yang sudah berkeluarga sudah punya anak berapa mereka. Tentunya menjawabnya juga bervariasi dong, ada yang alhamdulillah sudah dikaruniai anak, ada yang belum. Yang saya mau highlight disini hanya untuk mereka yang sudah punya anak saja ya sahabat. Namun saya disklaimer dulu ya, bahwa saya tidak mendiskreditkan mereka yang belum punya anak karena perkara itu adalah perkara rejeki dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Memberi Karunia Rejeki. Kalaupun belum punya saat ini, insyaAllah di waktu mendatang akan segera punya, Aamiin Allahumma Aamiin.

Kembali lagi ke laptop, saya itu agak kaget kadang2 dengar jawaban mengejutkan teman-teman semasa sekolah saya dulu yang sekarang sudah pada berkeluarga. Saya ada jumpa kawan yang begitu produktif, anaknya udah 5 lho! Wah hebat-hebat, saya salut sekali sama mereka yang kenceng ikhtiar banyak anak, padahal saya sendiri insyaAllah baru baru mau tiga anak, satunya masih dalam kandungan istri. Intinya Kita sering kali antusias kalau bicara soal punya dan mau punya anak berapa. Apakah kemudian ada standarnya atau bagaimana. Atau yang lebih ekstrim lagi dan menohok, pilih mana - punya banyak anak atau sedikit anak?

Sahabat, Orang tua itu sudah wayahnya berbahagia punya anak, apalagi jika memiliki banyak anak. Sebagian kita berkeyakinan bahwa banyak anak itu banyak rejeki. Sebagian Lainnya cenderung hati-hati dan mengatakan bahwa banyak anak itu banyak biaya plus kebutuhan ini-itunya. Iya kalau penghasilan ada, kalau tidak bagaimana mau menghidupi mereka. Bagaimana lalu menyikapinya? Sahabat, berikut saya sajikan fakta program keluarga berencana di beberapa negara di dunia.

Fakta Program Kontrol Angka Kelahiran Anak Vs Program Mendorong Banyak Anak

1) Indonesia
Pemerintah Indonesia cukup concern dengan keadaan keluarga di Indonesia, maka mereka hadirkan program KB (Keluarga Berencana) untuk mengontrol angka kelahiran di Indonesia. Sebab menurut pemerintah, pertambahan penduduk di Indonesia akan menghadirkan masalah baru baik dari perspektif ketersediaan tempat penghidupan maupun sumber penghidupan, lebih ke arah perhatian ekonomi menurut saya. Perlu di Ingat jumlah penduduk Indonesia saat ini sudah mencapai 250 juta jiwa yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Semakin banyak angka kelahiran dalam skala satu keluarga, maka akan hadir problematika baru dari perspektif ekonomi.Terlepas dari adanya pendapat ulama yang mengharamkan KB, memang ada sisi masuk akalnya program pemerintah ini karena mereka ikut memikirkan dampak masalah yang harus dihadapi keluarga besar dengan jumlah anak yang tak terkontrol.

2) Cina 
Sahabat Di negeri tirai bambu -Cina, mereka dulu pernah lebih ekstrim lho dimana kebijakannya itu hanya membolehkan 1 anak bagi sepasang suami istri. Namun undang-undang ini segera mereka cabut setelah ada ancaman krisis demografi seiring menuanya populasi penduduk. Populasi lansia di Cina begitu tinggi, sementara angka kelahiran dibatasi. Pemerintah Cina khawatir dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang melambat sehingga mereka memutuskan membolehkan program 2 anak bagi setiap pasangan yang menikah.

Untuk bacaan yang lebih komprehensive, silah berkunjung ke link ini:


3) Jepang
Di Jepang sahabat, mereka itu terancam krisis demografi banyak yang sudah usia tua, tapi angka kelahiran semakin anjlok karena banyak yang memutuskan tidak menikah. Kebayangkan di tahun mendatang kalau tidak ada anak yang lahir mungkin Negara Jepang tinggallah nama tanpa penduduk. Weheheh punah satu negara mungkin. Makanya mulai tahun 2013 ke atas dihadirkan insentif khusus bagi mereka yang pengen punya anak, yah semacam iming-iming agar pasangan di jepang mau punya anak. Di kota Ama (pulau Nakanoshima) anak pertama diberi insentif sebesar 100,000 yen (setara $940) namun semakin bertambah anak semakin tinggi insentifnya. Pada kelahiran anak ke empat tunjungannya dapat mencapai 1,000,000 yen (setera $9,400). Menarik gak tuh sahabat, untuk punya insentif lebih besar kudu punya anak banyak, keuntungan menjadi berlipat. hahaha. LOL.

4) Russia

Di Rusia, pun sama, mereka mendorong para pasangan suami istri untuk melahirkan banyak anak sebab angka kematian mereka lebih tinggi daripada Angka kelahiran. Belum lagi banyak pasangan yang memutuskan tidak memiliki anak, begitupula adanya prinsip tidak menikah. Hal ini mengkhawatirkan,
sehingga pemerintah Rusia memutuskan memberi iming-iming fantastis untuk mendorong warganya ikut program yang menunjang pertambahan penduduk di negaranya.

5) Singapura

Singapura sendiri, tetangganya Indonesia, mendorong program 3 anak dengan insentif atau jaminan keuangan bagi setiap anak mencapai 136 juta rupiah per tahun.  Program pemerintah Singapura memang sangat memanjakan para pasangan suami istri. Mau tau list benefits yang pemerintah singapura berikan. Coba buka link ini


Lalu Bagaimana Sikap Kita? Banyak Anak atau Sedikit saja?

Sahabat, pilihan punya banyak anak itu tergantung kita saja. Ini masalah keyakinan akan rejeki yang sudah Allah takdirkan untuk kita termasuk anak-anak kita. Makanya mau berapapun anaknya, insyaAllah rejekinya sudah ada. Allah yang menjaminnya sahabat. Rejekinya itu bahkan ada yang diantarkan langsung tanpa kita jemput melalui aktifitas mencari rejeki yang biasanya kita lakukan. Allah yang kirim sahabat, untuk semua anak2 kita.

Kalaupun sahabat ada yang memilih membatasi anak karena alasan ekonomi, itu juga sah-sah saja, cuma saya sarankan tidak perlu ber KB medis karena reaksi treatment KB ketika diimplant bermacam-macam. Gunakan tehnik KB alami, itu lebih aman supaya tidak menimbulkan efek samping baik untuk istri kita ataupun bagi diri kita sendiri. Cek situs ini, ada bahasan efek samping KB medis:


Demikian tulisan saya kali ini, semoga ada manfaat ya sahabat.

Salam Hangat dari Saya La Saleh - Bapak Rumah Tangga Jaman Now Kekinian

Comments

Popular posts from this blog

Sekapur Sirih

Gigitan Kelabang dan Hikmah Pembelajarannya